BMN dan Selayar

Terik sore ☀ di Bandar Udara Haji Aroeppala, menyambut kedatanganku di Kabupaten Kepulauan Selayar. Kembali hadir di Kabupaten yang memiliki ratusan pulau, setelah tiga tahun yang lalu. Serasa baru kemaren, “kebetulan apakah ini” pikirku

Goyangan Citilink ATR72-600 sedikit menggoyahkan keseimbangan badan. Baru nyadar, keriuhan perut memengaruhi kestabilan badan. Maklum, sejak dini hari hanya sedikit porsi hidangan pesawat garuda penerbangan CGK ke Makassar yang menguatkan tenagaku. 

Hari cuti bersama ini, 28 Oktober 2020 kuisi dengan perjalanan udara. Motif dinas kantor, 1.358 paket BMN dalam program Konversi BBM ke BBG kepada nelayan disasarkan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan untuk tahun 2020.

Data fisik BMN memerlukan penelitian oleh tim internal bentukan KPA, sebelum nanti mendapat penetapan penghapusan BMN oleh Pengguna Barang (Menteri ESDM Cq. Sekjen). Ya… Dalih memastikan data fisik BMN (Berita Acara penelitian) telah sampai kepada penerima Hibah dalam dua hari kedepan menjadi agenda utama perjalananku ke Selayar. Perjalanan ke sebuah pulau bagian administrasi Sulawesi Selatan yang biasa diakses oleh pesawat ATR kurang lebih 50 menit penerbangan. 

Secara jabatan yang kuemban, arsiparis dituntut untuk mengetahui proses bisnis dari tiap transaksi di Institusi. Pasca Ilustrasi tulisan pada WordPress di bulan Mei 2020, yang menyarikan Peraturan Menteri ESDM tentang Tata cara Hibah BMN yang sejak awal direncanakan untuk dihibahkan 👇 

https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2020/05/28/arsip-hibah-bmn-vital-untuk-kesejahteraan-masyarakat/?preview=true

Aku mendapatkan tawaran visitasi ke lapangan oleh kolega pada jabatan pengelola BMN menjadi pengayaan dalam pengarsipan BMN. Tanpa basa basi, aku pun meng”iya”kan. Apakah ini kebetulan tulisan?

Jadwal penerbangan Jakarta ke Makasar 5.15 WIB. Boarding time 4.45 WIB. Sejak jam satu, sudah terbangun, khawatir tidur kebablasan. Setelah sholat isya dan tambahannya, kubangunkan istri untuk pamit. 2.15 WIB menuju pos security. 

Tawaran segelas kopi hitam dari Usman, petugas security di Gardu jaga perumahan Villa Tanah Baru menjadi teman tunggu sebelum 2.55 WIB, sebuah mobil ertiga patner Gocar menghampiriku. Uluran kartu 💳 tol kepada mas muslyadi, sesuai nama pada aplikasi ditempelkan di gerbang krukut. Tet tot….. Saldo tidak mencukupi sebelum bergabung ke Tol Jor arah bandara. Untung masih ada saldo pada kartu sang driver gocar. 

Akhirnya, di pelataran Rayhan Square, penginapan selama dua malam, aku merangkai kata kata ini. Demi menjadi pengingat bahwa kedua kalinya kutapakkan kaki di tanah Selayar. Kusambut malam sebelum besok menemui para nelayan yang menjadi sasaran program konversi BBM ke BBG. 

Diterbitkan oleh Nurul Muhamad

Pencerita dan Pencari Makna

Satu pendapat untuk “BMN dan Selayar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai